seperti hanya mengintip di balik pintu tak berjendela (?) ragu untuk sekedar mengetuk, apalagi untuk melihat satu langkah lebih dalam. hanya berdiam di sana, memandangi keadaan dalam ruangan. apa yang sedang terjadi? seperti ada monitor kecil. monitor pengawas. monitopr yang selalu menampilkan sosoknya. yang membuat ia rela berdiri mematung di sana. menampilkan apa yang tak akan ingin ia lewatkan. yang tak akan ia jumpai di dunia luar.
dan akankah sang empu sadar? akankah sang empu tau kalo ada orang dibalik pintu kesayangannya? kalaupun tau, ia tak akan pernah tau dan yakin benar sejak kapan orang itu berdiri di sana. tak pernah menyadari kapan ia datang, kalaupun akhirnya sadar keberadaannya.
aha, orang itu. kenapa ia tak mengetuk sedari tadi? mengapa ia tak mengetuk sejak ia datang? sejak ia berada di sana, mengamati yang ada di dalam, yang ingin ia ketahui? karna ia.. lebih suka seperti itu :) mungkin tidak juga. mungkin ia akan sangat senang sekali, bila kedatangannya segera disambut dan kelak bisa memandangi apa yang ingin diketahuinya dengan jarak yang lebih dekat lagi. setiap saat. setiap ia mau.
kadang orag itu pengen bilang ke sosok yang di layar itutuh.. tentang ya apa yang dilihatnya di layar. tapi toh bukankah sosok itu adalah pelaku utamanya? tentu ia sudah tau persis apa apa saja yang terjadi dengan dirinya. jadi, kenapa orang itu harus bilang? meski gak bisa dipungkiri kalau ia memang sangat ingin mengatakannya. etah mengatakan apa yang dilihatnya, atau bagaimana cara ia mengetahuinya. entah kapan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hei hei ayo komen mari mari